YAYASAN AL-ISTIQOMAH KAJEN

Saturday, December 5, 2020

JADWAL SHOLAT

 


jadwal-sholat

jadwal-sholat


Penentuan Jadwal Shalat Fardhu

Dari sudut pandang Fiqih penentuan waktu shalat fardhu seperti dinyatakan di dalam kitab-kitab fiqih adalah sebagi berikut :

Waktu Subuh   Waktunya diawali saat Fajar Shiddiq sampai matahari terbit (syuruk). Fajar Shiddiq ialah terlihatnya cahaya putih yang melintang  mengikut garis lintang ufuk di sebelah Timur akibat pantulan cahaya matahari oleh atmosfer. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya samar yang menjulang tinggi (vertikal) di horizon Timur yang disebut Fajar Kidzib atau Fajar Semu yang terjadi akibat pantulan cahaya matahari oleh debu partikel antar planet yang terletak antara Bumi dan Matahari. Setelah cahaya ini muncul beberapa menit kemudian cahaya ini hilang dan langit gelap kembali. Saat berikutnya barulah muncul cahayamenyebar di cakrawala secara horizontal, dan inilah dinamakan Fajar Shiddiq. Secara astronomis Subuh dimulai saat kedudukan matahari  ( s° ) sebesar 18° di bawah horizon Timur atau disebut dengan “astronomical twilight”  sampai sebelum piringan atas matahari menyentuh horizon yang terlihat (ufuk Hakiki / visible horizon). Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut  s=20° dengan alasan kepekaan mata manusia lebih tinggi saat pagi hari karena perubahan terjadi dari gelap ke terang.

Waktu Zuhur  Disebut juga waktu Istiwa (zawaal) terjadi ketika matahari berada di titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan Tengah Hari (midday/noon). Pada saat Istiwa, mengerjakan ibadah shalat (baik wajib maupun sunnah) adalah haram. Waktu Zuhur tiba sesaat setelah Istiwa, yakni ketika matahari telah condong ke arah Barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. Secara astronomis, waktu Zuhur dimulai ketika tepi piringan matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertinggi (Istiwa). Secara teoretis, antara Istiwa dengan masuknya Zuhur ( z° ) membutuhkan waktu 2 menit, dan untuk faktor keamanan biasanya pada jadwal shalat waktu Zuhur adalah 4 menit setelah Istiwa terjadi atau z=1°.

Waktu Ashar  Menurut Mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hambali, waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara Madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Ashar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Secara astronomis ketinggian matahari saat awal waktu Ashar dapat bervariasi tergantung posisi gerak tahunan matahari/gerak musim. Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria waktu Ashar adalah saat panjang bayangan = panjang benda + panjang bayangan saat istiwa. Dengan demikian besarnya sudut tinggi matahari waktu Ashar ( a° ) bervariasi dari hari ke hari.

Waktu Maghrib   Diawali saat matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit Barat.Secara astronomis waktu maghrib dimulai saat seluruh piringan  matahari masuk ke horizon  yang terlihat (ufuk Mar’i / visible horizon) sampai waktu Isya yaitu saat kedudukan matahari  sebesar i° di bawah horizon Barat.  Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut i=18° di bawah horison Barat.

Waktu ‘Isya  Diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit Barat, hingga terbitnya Fajar Shiddiq di Langit Timur. Secara astronomis, waktu Isya  merupakan kebalikan dari waktu Subuh yaitu dimulai saat kedudukan matahari  sebesar i° di bawah horizon Barat sampai sebelum posisi matahari sebesar s° di bawah horizon Timur.

Waktu Imsak   Diawali 10 menit sebelum Waktu Subuh dan berakhir saat Waktu Subuh. Ijtihad 10 menit adalah perkiraan waktu saat Rasulullah membaca Al Qur’an sebanyak 50 ayat waktu itu. Untuk waktu Imsak ini saya kutipkan dari pelbagai sumber, karena ada pergeseran interpretasi akan tujuan imsak diadakan. Awal mula imsak diperkenalkan kepada masyarakat menurut saya sebagai peringatan bahwa sebentar lagi waktu sahur akan habis. Artinya pada saat imsak tersebut waktu sahur belum habis tetapi dihimbau untuk mengurangi aktivitas makan dan minum karena khawatir kebablasan. Layaknya lampu kuning pada traffic light, artinnya siap-siap sebentar lagi puasa dimulai. Namun seiring waktu berjalan imsak ini terasimilasi kedalam ranah payung hukum puasa dimana banyak yang memahami imsak sebagai waktu awal dimulainya berpuasa.

Sampai saat ini masih banyak ditemukan orang yang berpegang teguh kepada pendapat bahwa imsak itu merupakan awal dimulainya ibadah puasa. Meraka akan menghindari makan dan minum setelah imsak meski waktu subuh belum datang karena akan membatalkan puasa mereka.

Saya hanya mau menggaris bawahi bahwa masih banyak hal-hal yang berkenaan dengan ibadah namum minim informasi sehingga sering kali terjadi salah penafsiran di kalangan masyarakat, salah satunya imsak ini. Oleh karena itu pihak terkait harus bisa lebih memberikan informasi yang benar, akurat, dan lengkap ketika akan membuat dan mengeluarkan suatu aturan yang berfungsi untuk menunjang aktivitas tertentu agar bisa difahami sebagaimana mestinya.

menahan diri dari makan dan minum adalah mulai terbitnya fajar (masuknya waktu shubuh). Dasarnya firman Allah Ta’ala,

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (Qs. Al Baqarah: 187)

Juga dasarnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الفَجْرُ فَجْرَانِ ، فَجْرٌ يُحْرَمُ الطَّعَامُ وَتَحِلُّ فِيْهِ الصَّلاَةُ ، وَفَجْرٌ تُحْرَمُ فِيْهِ الصَّلاَةُ (أَيْ صَلاَةُ الصُّبْحِ) وَيَحِلُّ فِيْهِ الطَّعَامُ

“Fajar ada dua macam: [Pertama] fajar diharamkan untuk makan dan dihalalkan untuk shalat (yaitu fajar shodiq, fajar masuknya waktu shubuh, -pen) dan [Kedua] fajar yang diharamkan untuk shalat (yaitu shalat shubuh) dan dihalalkan untuk makan (yaitu fajar kadzib, fajar yang muncul sebelum fajar shodiq, -pen).”(Diriwayatakan oleh Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro no. 8024 dalam “Puasa”, Bab “Waktu yang diharamkan untuk makan bagi orang yang berpuasa” dan Ad Daruquthni dalam “Puasa”, Bab “Waktu makan sahur” no. 2154. Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim mengeluarkan hadits ini dan keduanya menshahihkannya sebagaimana terdapat dalam Bulughul Marom)

Dasarnya lagi adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ

“Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan dan minumlah sampai kalian mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari no. 623 dalam Adzan, Bab “Adzan sebelum shubuh” dan Muslim no. 1092, dalam Puasa, Bab “Penjelasan bahwa mulainya berpuasa adalah mulai dari terbitnya fajar”). Seorang periwayat hadits ini mengatakan bahwa Ibnu Ummi Maktum adalah seorang yang buta dan beliau tidaklah mengumandangkan adzan sampai ada yang memberitahukan padanya “Waktu shubuh telah tiba, waktu shubuh telah tiba.”

Demi menjaga “keamanan” terhadap jadwal waktu shalat yang biasanya diberlakukan untuk suatu kawasan tertentu, maka dalam hal ini setiap awal waktu shalat menggunakan kaidah “ihtiyati” yaitu menambahkan beberapa menit dari waktu yang sebenarnya. Besarnya ihtiyati ini biasanya ditambahkan 2 menit di awal waktu shalat dan dikurangkan 2 menit sebelum akhir waktu shalat.

Akibat pergerakan semu matahari 23,5° ke Utara dan 23,5° ke Selatan selama periode 1 tahun, waktu-waktu tersebut bergesar dari hari-kehari. Akibatnya saat waktu shalat juga mengalami perubahan. oleh sebab itulah jadwal waktu shalat disusun untuk kurun waktu selama 1 tahun dan dapat dipergunakan lagi pada tahun berikutnya. Selain itu posisi atau letak geografis serta ketinggian tempat juga mempengaruhi kondisi-kondisi tersebut di atas.

Diagram Waktu Shalat
Diagram Waktu Shalat berdasarkan posisi matahari

Berdasarkan konsep waktu menggunakan posisi matahari secara astronomis para ahli kini berusaha membuat rumus waktu shalat berdasarkan letak geografis dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi dalam bentuk sebuah program komputer yang dapat menghasilkan sebuah tabulasi data secara akurat dalam sebuah “Jadwal Waktu Shalat”. Kini software waktu shalat terus dibuat dan dikembangkan diantaranya: Accurate Times, Athan Software, Prayer Times, Mawaqit, Shalat Time dsb. serta software produksi BHR Departemen Agama yang disebarluaskan secara nasional yaitu Winhisab. Program ini masih terlalu sederhana untuk kelas Nasional dan saya yakin BHR bisa membuat yang lebih baik lagi.

Waktu Shalat Sunah

Tidak semua shalat sunah mempunyai waktu tertentu melainkan beberapa shalat sunah sudah diatur waktunya. Waktu-waktunya adalah mengikuti waktu shalat yang dianjarkan Nabi Muhammad s.a.w. Diantara shalat sunahyang dilakukan mengikuti waktu tertentu adalah:

  • Shalat Dhuha – dilakukan ketika waktu matahari baru naik (mengikut pandangan beberapa ulama, pada ketinggian segalah atau tujuh hasta) atau sekitar 3,5° ketinggian Matahari.
  • Shalat Ied – dilakukan pada waktu pagi hari raya yang pertama bagi kedu jenis hari raya tersebut, umumnya dilakukan pada waktu Dhuha  yaitu waktu matahari baru naik (mengikut pandangan sebagianulama, pada ketinggian segalah)
  • Shalat Tarawih – dilakukan pada waktu Isya’ (umumnya dilakukan selepas Shalat Isya’ sebelum kemunculan waktu imsak)
  • Shalat Sunat Gerhana – dilakukan pada waktu gerhana (matahari atau bulan) sedang terjadi.
  • Shalat Sunat Rawatib – dilakukan sebelum dan selepas solat fardhu. Tidak semua solat mempunyai kedua-dua solat sunat.

Waktu Haram Shalat

Berikut adalah waktu yang diharamkan solat (sebagian ulama mengatakan berlaku bagi selain tanah haram):

  • Waktu selepas shalat Subuh hingga terbit matahari.
  • Waktu mulai terbit matahari (syuruk) hingga matahari berada di kedudukan pada kadar segalah (tujuh hasta).
  • Waktu rambang (zawal, istiwa, rembah) atau waktu tengahari (matahari tegak) hingga gelincir matahari kecuali hari Jumaat.
  • Waktu selepas shalat Asar hingga matahari kekuningan.
  • Waktu matahari kekuningan hingga matahari terbenam.

Sumber : rukyatulhilal.org/waktu-shalat/index.html
Dengan beberapa tambahan yang perlu ditambahkan terutama tentang waktu Imsak

Friday, June 5, 2020

TEKS MC 2 0rang




*اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه*

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ, اَشْهَدُ اَنْ لۤا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ, وَالصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ عَلَی حَبِيْبِ اللّٰه مُحَمَّدِ بْنِ  اللّٰه وَ عَلَی اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَ مَنْ وَالَاه, وَقَالَ اللّٰهُ تَعَلَى فِى الْقُرْ أَنِ الْكَرِيْم  بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
اِنَّا أَنْزَالْنَاهُ قُرْأَنًا عَرَبِيًا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْن. اَمَّا بَعْدُ:

+ Kepada Para ‘Alim ulama, Sesepuh dan tokoh masyarakat  marikangen khususnya blok kajen yang kami hormati dan yang kami mulyakan.
Kepada para bapak dan para ibu  yang kami hormati
Kepada rekan rekan pemuda, remaja-remaji hadirin sekalian yang  berbahagia.

Tiada kata-kata yang paling terindah untuk kita ucapkan pada kesempatan pagi hari  ini, melainkan ucapan syukur Alhamdulilah, karena pada hari ini kita masih di pertemukan oleh Allah Swt, di tempat yang penuh dengan barokah ini.
Mudah-mudahan pertemuan kita pada pagi hari ini banyak hikmah yang bisa kita petik, untuk bekal pengalaman kita di kemudian hari  Amin ya robbal ‘alamin .

- Sholawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita nabi Muhammad Saw. Dan semoga kita semua  tergolong ummat beliau yang mencintai sholawat dan  selalu setia mengikuti ajaranya.Amin  !

Hadirin yang di muliakan Allah Swt.
Baiklah kami atas nama pembawa acara izinkanlah kami untuk  membacakan susunan Mata Acara pada pagi hari ini, dalam Rangka kegiatan kuliah subuh, sebagai kegiatan rutinitas tahunan yang di adakan pada bulan suci Ramadhan di Masjid AL-KAROMAH yang kita cintai ini.

*Acara yang pertama yaitu.___Pembukaan
*Pembacaan sholawat nabi merupakan acara yang __ke dua
*Selanjutnya  pembacaan ayat-ayat suci Al-qurr’an  merupakan acara
  yang ___ke tiga 
* Acara inti / Siraman Rohani Merupakan acara yang___ke empat      
*Dan acara yang terakhir yaitu penutup / Do’a.

Itulah beberapa rangkaian mata acara pada pagi hari ini
+Baiklah untuk menyingkat waktu mari kita  mulai  saja acara   yang pertama yaitu pembukaan. untuk acara pembukaan ini  Marilah kita membaca surat Al-Fathikhah
*عَلَى هَذِهِ النِّيَة*
*وَعَلَى كُلِّ نِيَةٍ صَالِحَة اَلْفَاتِحَة*
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْم ۞ أَلحَمدُ لِلّه رَبِّ العَالَمِين ۞ ألرَّحمٰنِ الرَّحِيم ۞ مالِكِ يَوْمِ الدِين ۞ إيّاكَ نَعبُدُ وَ إيّاكَ نَستعِين ۞ إهدِنَا الصِّرَاط المُستَقِيم ۞ صِرَاطَ الَذِينَ أنعَمتَ عَليهم غَيْرِ المَغضُوبِ عَليْهِم وَلاَ الضَّالِّين ۞
 *أمِين...*    

 Semoga dengan pembacaan surah Al-Fatikhah tadi acara pada pagi hari ini bisa berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun. Amin Ya Robbal Alamin.

Menuju pada acara yang selanjutnya yaitu pembacaan sholawat nabi,yang dalam hal ini akan di sampaikan oleh   ..........................................
kepadanya Waktu dan tempat kami persilahkan

- Semoga dengan pembacaan sholawat nabi tadi,akan menambah kecintaan kita kepada nabi Muhammad Saw dan kita semua di akui sebagai umat beliau yang selau setia mengikuti ajaranya .amin….


+ Meniti pada acara selanjutnya mari kita dengarkan dengan penuh khidmah lantunan ayat –ayat suci Al-qur’an yang dalam hal ini  akan di sampaikan oleh   .........................................
kepadanya waktu dan tempat kami persilahkan

- kami haturkan banyak terima kasih atas pembacaan kalam ilahinya semoga dengan  pembacaan ayat suci Al-qur’an tadi bisa bermanfaat bagi kita yang mendengarkan dan khususnya bagi si pembacanya .Amin……….

+ Baiklah meniti  pada acara berikutnya yaitu acara inti /siraman rohani yang dalam hal ini insya Allah akan di sampaikan oleh yang terhormat bapak …………………………………………
Yang sekaligus nanti di akhiri dengan Doa/penutup______kepadanya .Waktu dan tempat kami persilahkan dengan segala hormat.

Namun sebelumnya kami atas nama pembawa acara dari awal hingga berakhirnya acara pada pagi  hari ini  kami selaku MC meminta maaf yang sebesar besarnya apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para hadirin.

Bila ada jarum patah
Jangan kau simpan dalam peti
Jika ada kesalahan kata – kata
Jangan di simpan dalam hati 

اَ خِرُالْكَلَامْ بِا للّٰهِ تَوْفِقْ وَالْهِدَيَه وَالْعَفْوُ مِنْكُمْ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه



Saturday, April 25, 2020

TEKS MC KULIAH SUBUH MASJID AL-KAROMAH KAJEN



🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃


*اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه*

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ لاَنُحْصِيْ ثَنَاءًا عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلىَ نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ عَلىَ ذَلِكَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ الْبَشِيْرِ وَالنَّذِيْرِ الَّذِيْ تَنْفَتِحُ بِهِ أَبْوَابُ الْخَيْرِ وَتَنْغَلِقُ بِهِ أَبْوَابُ الشَّرِّ وَعَلَى آلِهِ اْلأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ. وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيٍّ الْعَظِيْمِ,أَمَّا بَعْدُ

Yang kami Hormati dan kami mulyakan para 'alim ulama serta para sesepuh. Pengurus DKM AL-KAROMAH, pengurus IRMA dan Panitia TA'MIR ROMADHON MASJID AL-KAROMAH yang kami mulyakan. Bapak, ibu dan para mustami'in yang dimulyakan Allah. Marilah kita bersama-sama bersyukur kehadirat Ilahi Rabbi. Karena dengan rahmat, nikmat dan taufik serta hidayah-Nya semata, kita sekalian bisa berkumpul disini untuk melaksanakan kegiatan rutin yang berupa pengajian Kuliah Subuh. Mudah mudahan pengajian ini nanti disertai dengan taufiq serta hidayah Allah Rabbul 'Izzah. Aamiin. Dan hanya dengan rahmat-Nya pula kita bisa melaksanakan pengajian kuliah subuh.

Shalawat serta Salam semoga tetap tersanjungkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan semua orang yang tetap mengikuti jejak/ajaran-ajaran beliau.

Hadirin yang dimulyakan oleh Allah SWT. Tiada patut bagi kami apabila terlalu banyak bicara, oleh karena itu, untuk menyingkat waktu, baiklah akan kami sampaikan beberapa susunan acara pada pagi pengajian kuliah subuh ini. Antara lain sebagai berikut:

*Pertama : Pembukaan.
*Ke-dua : Gemah Wahyu Ilahi(pembacaan ayat suci Al-Qur'an).
*Ke-tiga : Pembacaan sholawat nabi
*Ke-empat: Acara inti Mauidoh Hasanah
*Ke-Lima: Penutup/ do'a

Hadirin yang dimulyakan Allah

Pembukaan
Untuk mempersingkat waktu Marilah kita buka acara kali ini dengan bacaan surat Al-Fatihah.
*عَلَى هَذِهِ النِّيَة*
*وَعَلَى كُلِّ نِيَةٍ صَالِحَة اَلْفَاتِحَة*
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْم ۞ أَلحَمدُ لِلّه رَبِّ العَالَمِين ۞ ألرَّحمٰنِ الرَّحِيم ۞ مالِكِ يَوْمِ الدِين ۞ إيّاكَ نَعبُدُ وَ إيّاكَ نَستعِين ۞ إهدِنَا الصِّرَاط المُستَقِيم ۞ صِرَاطَ الَذِينَ أنعَمتَ عَليهم غَيْرِ المَغضُوبِ عَليْهِم وَلاَ الضَّالِّين ۞
 *أمِين...*    
Terima kasih atas bacaan surat Al-Fatihahnya, semoga dengan pembacaan al-fatihah tadi bisa membawa lancarnya acara pada pagi hari ini. aamiin.
Baiklah kita lanjutkan acara yang kedua, yaitu gemah wahyu ilahi yang akan dibacakan oleh......... (NAMA PEMBACA). Kepadnya dipersilahkan.

--- SAAT PEMBACAAN GEMAH WAHYU ILAHI---

Demikianlah gemah wahyu ilahi yang telah dibacakan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan bagi si pembaca khususnya. Aamiin dan kepadanya diucapkan terimakasih.

Menginjak acara selanjutnya yaitu pembacaan sholawat nabi yang akan di sampaikan oleh.......(NAMA ORANG  YANG AKAN BERSHOLAWAT). kepadanya tempat dan waktu di persilahkan.

--SAAT ACARA SHOLAWAT TERSEBUT DISAMPAIKAN ---

Terima kasih atas pembacaan sholawatnya, semoga dengan pembacaan sholawat tadi menambah kecintaan Kita kepada Nabi Muhammad SAW. Hingga kelak nanti kita semua mendapatkan Syafaat dari Beliau. Aamiin

Ma'asyiral Muslimin yang dimulyakan Allah. Kini tibalah saat yang kita nanti-nantikan, yaitu acara inti MAUIDOH HASANAH yang akan disampaikan oleh beliau .........(NAMA PENGISI PENGAJIAN) dan sekaligus di tutup dengan do'a. kepadanya  Waktu dan tempat dipersilahkan.

---SAAT ACARA MAUIDOH HASANAH TERSEBUT DISAMPAIKAN ---

Demikianlah pengajian kuliah subuh yang telah disampaikan, mudah-mudahan bisa mendorong kepada kita sekalian kearah perbuatan yang diridhai oleh Allah dan menjauhkan dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. aamiin. Dan kepada beliau kami sampaikan terima kasih.

kami selaku MC mengucapkan beribu-ribu mohon maaf apabila dalam penyajian acara masi kurang berkenan dan kami ucapkan  terima kasih atas waktunya.

*Jika mendung akan turun hujan
*jangan masuk kedalam hutan jati.
*jika ada kata-kata yg tidak berkenan
*maka jangan masukkan kedalam hati


بِا للّٰهِ تَوْفِقْ وَالْهِدَيَه ثُمَّ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه


🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃             

Monday, April 13, 2020

*"Keutamaan Menjenguk Orang Sakit"*




*ONE DAY ONE HADIST*
Senin, 13 April 2020 /  Sya'ban 1441 H.

*"Keutamaan Menjenguk Orang Sakit"*

إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ. (رواه الترمذى وابن ماجه واحمد)

_*“Apabila seseorang menjenguk saudaranya muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih)*_

*Pelajaran yang terdapat di dalam Hadits :*

1. Hendaknya dalam mengunjungi orang yang sakit diiringi dengan niat yang ikhlas dan tujuan yang baik. Seperti misalnya yang dikunjunginya adalah seorang ulama' atau teman yang shaleh, atau engkau mengunjunginya dalam rangka untuk beramar ma’ruf atau mencegah kemunkaran yang dilakukan dengan lemah lembut atau dengan tujuan memenuhi hajatnya atau untuk melunasi hutangnya, atau untuk meluruskan agamanya atau untuk mengetahui tentang keadaannya.

2. Menjenguk orang sakit berpotensi memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia diperhatikan orang-orang disekitarnya, dicintai, dan diharapkan segera sembuh dari sakitnya. Hal ini dapat menentramkan hati si sakit.

3. Menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat, motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam jiwanya untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk sembuh.

4. Mencari tahu tentang apa yang diperlukan si sakit.

5. Mengambil pelajaran atau hikmah dari penderitaan yang dialami si sakit. Mendo'akan si sakit.

6. Terakhir, hendaknya orang yang membesuk mendo'akan orang yang sakit:

لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ .

_*“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Allah.” (HR. Al-Bukhari)*_

*Atau do'a:*

أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ .

_*“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. At-Tirmidzi, dan Abu Daud)*_

*Atau juga do'a:*

اللهم... أَذْهِبِ الْبَأْسَ. رَبَّ النَّاسِ. وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي. لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ. شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا.

_*"Ya Allah... Hilangkanlah penyakitnya, wahai Tuhan manusia. Berilah kesembuhan karena Engkaulah Penyembuh (segala penyakit). Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. Amin..."*_

*Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

_1. Allah yang menyembuhkan_

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ ۞

_*"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku." [QS. Ash-Shu'ara: 80]*_

_2. Bagi seorang mu`min sakit dapat menjadi tadzkirah atau ujian yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Namun bagi sebagian orang, sakit bisa menjadi adzab yang akan membinasakan dirinya_

وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَىٰ دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ۞

_*"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian adzab yang kecil di dunia sebelum adzab yang lebih besar di akhirat, mudah-mudahan mereka kembali ke jalan yang benar." (QS. As-Sajdah: 21)*_

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

🌴📚✒🌏☝🕋🌴


Monday, March 16, 2020

*"Luasnya Pengampunan Allah"*




🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Selasa, 17 Maret 2020 / 22 Rajab 1441 H.

*"Luasnya Pengampunan Allah"*

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً . [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح]

Artinya :
_Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdo'a kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan.“_ (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya hasan shaheh)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Berdo'a diperintahkan dan dijanjikan untuk dikabulkan.
2. Maaf Allah dan ampunanNya lebih luas dan lebih besar dari dosa seorang hamba jika dia minta ampun dan bertaubat.
3. Berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, Dialah semata Yang Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan istighfar.
4. Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab satu-satunya untuk meraihnya.
5. Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat untuk segera bertaubat dan menyesal betapapun banyak dosanya yang sudah diperbuat.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Kemurahan Allah Ta’ala;

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ ۞

_Dan katakanlah: "Ya Tuhanku, berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang paling baik.”_ (QS. Al Mu’minun: 118)

2. Tidak putus asa untuk bertaubat;

أَفَلَا يَتُوْبُوْنَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُوْنَهُ وَاللَّهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ ۞

_"Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_ (QS. Al-Maidah : 74)
   
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••

Friday, March 13, 2020

*"Keutamaan Orang yang Difahamkan Agama"*




🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Jum'at, 13 Maret 2020 / 18 Rajab 1441 H.

*"Keutamaan Orang yang Difahamkan Agama"*

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ خَطِيبًا يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِىَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  – يَقُولُ « مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِى ، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ أَمْرُ اللَّهِ » (رواه البخاري و مسلم)

Artinya :
_Haddatsanaa Sa’id bin ‘Ufair ia berkata, haddatsanaa Ibnu Wahhab dari Yunus dari Ibnu Syihaab ia berkata, Humaid bin Abdur Rokhman berkata, aku mendengar Mu'awiyah berkhutbah dan berkata: ‘aku mendengar Nabi bersabda’ : “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka akan dipahamkan agamanya. Aku hanyalah pembagi, sedangkan Allah  yang memberi. Senantiasa umat ini tegak diatas perintah Allah, tidak akan membahayakan orang-orang yang menyelisihi mereka, sampai datang perintah Allah.”_
[HR. Bukhari dan Muslim]

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Orang yang difahamkan agamanya, adalah orang yang dikehendaki Allah SWT. akan kebaikan. Mafhum mukholafah (pemahaman kebalikan) dari hadits ini adalah bahwa orang yang tidak paham agamanya, maka adalah orang-orang yang tidak dikehendaki kebaikan. 
2. Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga Imam an-Nawawi dalam kitabnya Riyadhush Shalihin, pada pembahasan “Keutamaan Ilmu” mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.
Imam an-Nawawi berkata: “Hadits ini menunjukkan keutamaan ilmu (agama) dan keutamaan mempelajarinya, serta anjuran untuk menuntut ilmu.”
3. Salah satu ciri utama orang yang akan mendapatkan taufik dan kebaikan dari Allah Ta’ala  adalah dengan orang tersebut berusaha mempelajari dan memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya dalam agama Islam. 
4. Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mempelajari ilmu agama akan terhalangi untuk mendapatkan kebaikan dari Allah Ta’ala. 
5. Yang dimaksud dengan pemahaman agama dalam hadits ini adalah ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum agama yang mewariskan amalan shaleh, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan amalan shaleh bukanlah merupakan ciri kebaikan.
6. Memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya  dengan benar merupakan penuntun bagi manusia untuk mencapai derajat takwa kepada Allah Ta’ala. 
7. Rasulullah hanya membagikan ilmu yang beliau dapatkan dari Rabbnya, sebagaimana para Nabi mewariskan kepada umatnya ilmu.
8. Rasulullah mengabarkan bahwa akan tetap ada sekelompok kecil dari umatnya yang tetap berpegang dengan agama ini hingga akhir zaman.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Pemahaman yang benar tentang agama Islam hanyalah bersumber dari Allah semata, oleh karena itu hendaknya seorang muslim disamping giat menuntut ilmu, selalu berdo'a dan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala agar dianugerahkan pemahaman yang benar dalam agama;

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ َ ۞

_“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.”_ (QS. Al-An’aam 6: 125)

2. Pentingnya tafaquh di dalam agama. Sesudah masa Nabi , maka tugas mereka yang berangkat dari kabilah-kabilah itu tiada lain adakalanya untuk belajar agama atau untuk berjihad, karena sesungguhnya hal tersebut fardhu kifayah bagi mereka;

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ ۞

_"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."_ [QS. At-Taubah : 122]

3. Orang yang paham agama (kalau ikhlas dan jujur), sejatinya tak akan bersenjang dengan amal nyata. Mereka ini biasanya disebut ulama. Ulama sendiri menurut al-Qur`an mempunyai khasyah (takut plus ta`dzim) tinggi;

ۗإِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ۞

_"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."_ [QS. Fathir : 28]
    
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••

Monday, March 2, 2020

*"Do’a Memperbaiki Urusan Dunia, Agama dan Akhirat"*




🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Selasa, 3 Maret 2020 / 8 Rajab 1441 H.

*"Do’a Memperbaiki Urusan Dunia, Agama dan Akhirat"*

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ، كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُولُ : « اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ » (رواه مسلم)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, “Rasulullah pernah berdo'a sebagai berikut: “Alloohumma ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhirotiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khoirin, waj’alil mauta roohatan lii min kulli syarrin” [Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng (ishmah) urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan!]."_ (HR. Muslim)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Islam adalah benteng yang melindungi seseorang agar tidak terjerumus dalam kesalahan dan ketergelinciran serta menjaga dari kesesatan dan sekedar mengikuti hawa nafsu.
2. Seorang muslim beramal untuk dunianya seaka-akan ia hidup selamanya dan dia beramal untuk akhiratnya seakan-akan ia akan mati besok.
3. Seharusnya umur panjang seorang muslim dijadikan sebagaimana sarana untuk menambah amalan kebaikan dan ketaatan.
4. Kematian adalah kebebasan dari segala kejelekan. Maksudnya, boleh jadi seseorang di dunia hidup lama, namun hanya kerusakan yang ia perbuat. Oleh karenanya, kematian itulah yang menyebabkan ia terbebas dari banyak kejelekan.
5. Karena hidup yang sementara dan kematian yang pasti datang, maka hendaklah setiap hamba memperbaiki ibadahnya dan mengokohkan amalannya, bertawakkal dan selalu meminta tolong pada Allah.
6. Semoga dengan do’a singkat namun penuh makna yang diajarkan Nabi ini bisa kita hafalkan dan amalkan. Sehingga sajian do’a ini bermanfaat.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Do'a yang mencakup semua kebaikan di dunia dan memalingkan semua keburukan, karena sesungguhnya kebaikan di dunia itu mencakup semua yang didambakan dalam kehidupan dunia, seperti kesehatan, rumah yang luas, istri yang cantik, rezeki yang berlimpah, ilmu yang bermanfaat, amal shaleh, kendaraan yang mudah, dan sebutan yang baik serta lain-lainnya; semuanya itu tercakup di dalam ungkapan mufassirin. Semua hal yang  disebutkan tadi termasuk ke dalam pengertian kebaikan di dunia.
Adapun mengenai kebaikan di akhirat, yang paling tinggi ialah masuk surga dan hal-hal yang berkaitan dengannya, seperti aman dari rasa takut yang amat besar di padang mahsyar, dapat kemudahan dalam hisab, dan lain sebagainya;

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ۞ أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ ۞

_Maka di antara manusia ada orang yang mendoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia," dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang mendo'a, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan perliharalah kami dari siksa neraka. "Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya."_ (QS. Al Baqarah: 201-202)
   
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••