YAYASAN AL-ISTIQOMAH KAJEN

Friday, January 31, 2020

*"Larangan Banyak Bertanya"*




🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Sabtu, 1 Pebruari 2020 / 6 Jumadil Akhir 1441 H.

*"Larangan Banyak Bertanya"*

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ، عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : دَعُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ، إِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ، فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَاجْتَنِبُوهُ وَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ ؛أخرجه البخاري و مسلم)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah radliyallaahu ’anhu, dari Nabi , beliau bersabda: ”Biarkanlah apa yang aku tinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya yang membinasakan umat sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka dan (banyaknya) penyelisihan mereka kepada para nabi mereka. Maka apabila aku melarang sesuatu kepada kalian, tinggalkanlah. Dan apabila aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, kerjakanlah semampu kalian."_ [Muttafaqun ’alaihi; Dikeluarkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 7288 dan Muslim dalam Shahih-nya no. 1327]

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Seseorang dilarang bertanya untuk menentang dan mencari-cari kesalahan, serta menanyakan suatu perkara yang tidak penting yang di sisi lain meninggalkan pertanyaan tentang perkara yang lebih penting. Maka, pertanyaan-pertanyaan seperti ini dan sejenisnya yang dilarang oleh syari’at.
2. Adapun pertanyaan untuk mencari bimbingan tentang agama, baik ushul (pokok² agama) maupun furu’ (cabang)-nya atau perkara-perkara ibadah maupun mu'amalah, maka ini merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya . Bahkan hal itu sangat dianjurkan karena merupakan sarana untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan memahami hakekat syari’at ini.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Pertanyaan yang dilarang oleh Nabi darinya adalah;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِنْ تَسْأَلُوا عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللَّهُ عَنْهَا ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ ۞

_”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Qur'an itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.”_ [QS. Al-Maaidah : 101].

2. Adapun pertanyaan untuk mencari bimbingan tentang agama. Bahkan hal itu sangat dianjurkan karena merupakan sarana untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan memahami hakekat syari’at ini;

فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ ۞

_”Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.”_ [QS. Al-Anbiyaa’ : 7]
   
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••

Tuesday, January 28, 2020

*"Keutamaan Shalat Shubuh Berjama'ah"*




🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Rabu, 29 Januari 2020 / 3 Jumadil Akhir 1441 H.

*"Keutamaan Shalat Shubuh Berjama'ah"*

عَنْ عثمان رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ . (رواه مسلم)

Artinya :
_Dari 'Usman radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.”_ (HR. Muslim no. 656)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Menjalankan shalat shubuh berjama’ah, merupakan perkara yang tidak mudah, karena dikerjakan pada saat waktu tidur sedang nyenyak, cuaca masih dingin, dan rasa malas. Itu sebabnya, terdapat berbagai macam keutamaan atau pahala besar jika kita dapat melazimkannya.
2. Adapun keutamaan shalat shubuh berjama’ah, antara lain:
a. Mengerjakan shalat shubuh pada waktunya secara berjamaah merupakan sifat orang mukmin.
Hendaknya seorang mukmin bersemangat menghilangkan sifat orang-orang munafik dari dirinya, Rasulullah bersabda:
إن أثقل الصلاة على المنافقين صلاة العشاء وصلاة الفجر ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبوا . (رواه البخاري ومسلم)
_“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya' dan shalat Shubuh. Seandainya mereka mengetahui apa keutamaan yang ada di dalam keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya (dengan berjamaah) meskipun dengan keadaan merangkak.”_ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
b. Mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala.
Shalat Subuh berjama’ah berpeluang mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala. Sebab, aktivitas yang dilaksanakan pada waktu pagi, terlebih aktivitas wajib dan dilaksanakan berjamaah seperti shalat shubuh, telah dido'akan agar mendapatkan berkah. Yang mendo'akannya adalah Rasulullah :
اللهمَّ باركْ لأمتي في بكورِها.
_“Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya.”_ (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)
c. Mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.
Kondisi pada waktu shubuh umumnya masih gelap, walau dengan penerangan listrik yang ada. Namun, dengan kondisi seperti itulah justru terdapat ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala bagi manusia-manusia yang menuju masjid buat melaksanakan shalat dengan cahaya yang sempurna di hari Kiamat kelak. Seperti dalam hadits disebutkan:
عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال :بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة.
_Dari Buraidah al-Aslami Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.”_ (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Mendapatkan ganjaran shalat malam sepenuh waktunya.
d. Barang siapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan atau penjagaan Allah. Rasulullah bersabda:
من صلى الصبح فهو في ذمة الله. (رواه مسلم)
_“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah.”_ (HR. Muslim)
e. Mengerjakan shalat shubuh dan ashar secara berjama’ah pada waktunya adalah diantara sebab masuk surga dan keselamatan dari api neraka. Rasulullah bersabda:
من صلى البردين دخل الجنة.
_“Barangsiapa yang shalat didua waktu yang dingin niscaya masuk surga.”_ (Muttafaqun ‘alaih)
f. Bisakah kita melakukan shalat malam atau tahajud sepenuh malam? Tentu sangat sulit dengan beragam aktivitas siang hari yang juga harus kita kerjakan. Namun demikian, pahala melakukan shalat malam sepenuh waktu malam ternyata bisa kita dapatkan dengan melakukan shalat Subuh secara berjama’ah. Sebagaimana
hadits Rasulullah diatas.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Bahwa kutamaan shalat Shubuh itu disaksikan oleh para malaikat yang telah bertugas di malam hari dan para malaikat yang akan bertugas di siang hari;

أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا ۞

_"Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat)."_ [QS. Al-Isra' : 78]
   
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••

Monday, January 27, 2020

*"Pentingnya Adanya Mujahadah"*





🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Selasa, 28 Januari 2020 / 2 Jumadil Akhir 1441 H.

*"Pentingnya Adanya Mujahadah"*

عَنْ أَنَسْ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فيمَا يرْوِيهِ عنْ ربهِ عزَّ وجَلَّ قال: «إِذَا تقرب الْعبْدُ إِليَّ شِبْراً تَقرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِراعاً، وإِذَا تقرَّب إِلَيَّ ذراعاً تقرَّبْتُ منه باعاً، وإِذا أَتانِي يَمْشِي أَتيْتُهُ هرْوَلَة» (رواه البخاري)

Artinya :
_Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi dalam sesuatu yang diriwayatkan dari Tuhannya 'Azzawajalla, firmanNya -ini juga hadits Qudsi : "Jikalau seorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekal padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas."_ (HR. Bukhari)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Hadits yang tercantum di atas itu adalah sebagai perumpamaan belaka, baik bagi Allah atau bagi hambaNya. Jadi maksudnya ialah barangsiapa yang mengerjakan ketaatan kepada Allah sekalipun sedikit, maka Allah akan menerima serta memperlipat-gandakan pahalanya, juga pelakunya itu diberi kemuliaan olehNya selama di dunia sampai di akhirat.
2. Makin besar dan banyak ketaatannya, makin besar pula dan bertambah-tambah pahalanya.
3. Manakala cara melakukan ketaatan itu dengan perlahan-lahan, Allah bukannya memperlahan atau memperlambatkan pahalanya, tetapi bahkan dengan segera dinilai pahalanya itu dengan penilaian yang luar biasa tingginya.
4. Demikianlah tujuan dan makna yang tersirat dalam isi hadits tersebut. Wallahu A'lam bish-shawaab.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Pentingnya adanya mujahadah,
Yakni Allah Subhana wa Ta'ala benar-benar akan memperlihatkan kepada mereka jalan-jalanNya di dunia dan akhirat;

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ ۞

_"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik."_ (QS. Al-'Ankabut: 69)
   
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••

*"Sifat Takut dan Harap"*





🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Ahad, 26 Januari 2020 / 30 Jumadil 'Ula 1441 H.

*"Sifat Takut dan Harap"*

عَنْ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى شَابٍّ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ قَالَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَرْجُو اللَّهَ وَإِنِّي أَخَافُ ذُنُوبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ. (أخرجه الترمذي وابن ماجه وغيرهما)

Artinya :
_Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata: Nabi datang kepada seorang pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata: “Bagaimana keadaanmu?” Pemuda itu menjawab: “Demi Allah ya Rasulullah, sungguh saya sangat berharap kepada (rahmat) Allah dan saya sangat takut akan (siksa Allah) atas dosa-dosa saya.” Maka Rasulullah bersabda: “Tidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang dalam kadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya dan akan Allah amankan ia dari apa yang ditakutkannya.”_ (Dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan sanadnya hasan. Juga Imam Ibnu Majah dan Imam Abdullah bin Imam Ahmad dalam Zawa’id Az-Zuhd hal. 34-35, juga Imam Ibnu Abid Dunya sebagaimana dalam At-Targhib, 4/141 dan lihat juga dalam Al-Misykah-nya, 1612)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah berkata, _“Yang dimaksud dengan ar-raja’ (berharap) adalah bahwa jika seorang hamba melakukan kesalahan (dosa atau kurang dalam melaksanakan perintah Allah) maka hendaknya dia bersangka baik kepada-Nya dan berharap agar Dia menghapuskan (mengampuni) dosanya, demikian pula ketika dia melakukan ketaatan (kepada-Nya) dia berharap agar Allah menerimanya."_
2. _"Adapun orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kemudian dia berharap Allah tidak menyiksanya (pada hari kiamat) tanpa ada rasa penyesalan (takut) dan (kesadaran untuk) meninggalkan perbuatan maksiat (tanpa melakukan taubat yang benar kepada Allah), maka ini adalah orang yang tertipu (oleh setan).”_
3. Maka roja' dan khauf harus selalu ada pada seseorang maka akan sampai cinta, ridho dan surga Allah, insya Allah...

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Dua sifat inilah yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah yang paling mulia di sisi-Nya yaitu khouf dan roja', para Nabi dan Rasul , sehingga Allah Ta’ala memuji mereka dalam firman-Nya;

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ ۞

_“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan (perasaan) harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu‘.”_ (QS. Al-Anbiyaa’: 90)

2. Karena itulah Al-Hasan Al-Basri rahimahullah pernah mengatakan bahwa orang mukmin mengerjakan amal-amal ketaatan, sedangkan hatinya dalam keadaan takut, bergetar, dan khawatir; sementara orang yang durhaka mengerjakan perbuatan-perbuatan maksiat dengan penuh rasa aman. Maka orang yang merasa aman dari siksa Allah termasuk orang yang rugi;

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ ۞

_"Patutkah mereka (bersukaria) sehingga mereka merasa aman akan rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh Allah? Kerana sebenarnya tidak ada yang merasa aman dari rancangan buruk (balasan azab) yang diatur oleh Allah itu melainkan orang-orang yang rugi."_ [QS. Al-A'raf: 99]

3. Orang yang terlalu berat khouf (takut) tanpa ada roja' maka bisa putus asa. Dan putus asa sifat orang  kafir;

وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ ۞

_"Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir."_ [QS. Yusuf 87]
   
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••


Saturday, January 25, 2020

*"Tawakal dan Hati Yang Bersih"*





🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*

Sabtu, 25 Januari 2020 / 29 Jumadil 'Ula 1441 H.

*"Tawakal dan Hati Yang Bersih"*

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَدْخُلُ الجَنَّةَ أَقْوامٌ أفْئِدَتُهُمْ مِثلُ أفْئِدَةِ الطَّيرِ . (رواه مسلم)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi , sabdanya: "Masuklah ke dalam syurga itu para kaum yang hatinya seperti hati burung."_ (Riwayat Muslim)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Artinya kata-kata di atas itu disebutkan: Bahwasanya mereka itu sama bertawakkal.
2. Juga dapat diartikan: bahwasanya hati mereka itu lemah lembut.
3. Ini hadits dasar yang paling utama dari tawakal. Dan hakekatnya: Bersandar diri kepada Allah SWT. dalam mengambil maslahah dan madhorot.
4. Tawakal inti dari al-iman, dan ketahuilah tawakal tidak melepaskan usaha yang mendatangkan sebab-sebab, seperti burung yang pagi hari mencari rizqi.
5. "Akan masuk Surga suatu kaum yang hati mereka bagaikan hati seekor burung."
Ada yang memaknainya tidak ada padanya sifat hasad, hatinya kosong dari sifat hasad, maka hatinya bagaikan hati seekor burung.
6. Orang yang hatinya penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. dan bersih dari sifat hasad akan masuk surga.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Bertawakallah kamu dalam semua urusanmu kepada Allah Yang Mahahidup Yang tidak mati selama-lamanya;

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ ۞

_"Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati."_ (QS. Al-Furqan: 58)

2. Apabila engkau bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu, dan kamu telah membulatkan tekadmu, hendaklah kamu bertawakal kepada Allah dalam urusan itu;

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ۞

_"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."_ (QS. Ali Imran: 159)
   
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

        •••○❁🌻💠🌻❁○••

Friday, January 24, 2020

JANGAN MENYULITKAN




JANGAN MENYULITKAN

وقال النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم وهو يبعث الناس: (يَسُرُّوا وَلاَ تُعَسِّرُوْا، وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا، فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِيْنَ وَلَمْ تُبْعَثُوْا مَعَسِّرِيْنَ) (رواه مسلم)
“Hendaklah kalian bersikap memudahkan dan jangan menyulitkan. Hendaklah kalian menyampaikan kabar gembira dan jangan membuat mereka lari, karena sesungguhnya kalian diutus  untuk memudahkan dan bukan untuk menyulitkan.”  (HR. Muslim)

ISI KANDUNGAN HADITS :

1. Hadits tersebut diatas  maknanya sangat luas dan mendalam. Disebutkannya “jangan menyulitkan” sebagai antonim setelah “bersikap  memudahkan”,  memberikan  penegasan, bahwa perintah tersebut tidak hanya temporer saja, namun dalam segala kondisi. Karena bisa jadi seseorang memberi kemudahan pada orang lain di satu waktu namun di waktu yang lain dia mempersulit. Begitu pula perintah memberi kabar gembira dan larangan membuat lari.

 Sebuah Hadits  menunjukkan kemudahan dari Rasulullah Saw bagi umat adalah :
Dari Anas bin Malik Ra.  sesungguhnya Rasulullah Saw.  bersabda :
  "Barangsiapa lupa shalat, hendaknya menjalankannya saat mengingatnya, tidak ada tebusan kecuali itu." (HR.  Bukhari, no. 597 dan Muslim, no. 314)

2.  Rasulullah Saw, ketika mengutus sahabat Mu’adz bin Jabal  dan Abu Musa Al Asy’ari -Radhiyallahu ‘anhumaa-untuk berdakwah ke Yaman, beliau menyampaikan "pesan emas" kepada kedua sahabat tersebut :
  “Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, Berilah kabar gembira dan jangan membuat mereka lari..”  (HR Bukhari dan Muslim)

3. Kita sering tidak sadar telah membuat orang lain lari dengan mendakwahkan hal-hal yang memberatkan mereka,yaitu dengan menekankan hal-hal yang sunnah menjadi seolah wajib, dan menekankan hal mubah seolah-oleh makruh bahkan haram.

Salah satu contoh sederhana  adalah  tentang pakaian. Apakah sehari-hari kita harus pakai gamis, berpeci, dan celana setengah betis? Jawabannya, tentu tidak. Sebagian dari itu sunnah saja dan sebagian yang lain mubah. Kondangan pake batik atau baju koko, tidak masalah, malah bagus.
 Pakaian boleh apa saja asal menutup aurat dengan sempurna.
Jilbab tidak harus hitam, boleh warna lain asal tidak mengundang perhatian.

4. Ulasan ini bukan berarti untuk melemahkan semangat kita dalam  menjalankan ajaran yang sunnah, namun untuk memberi wawasan bahwa seringkali kita mendakwahkan sesuatu yang tanpa kita sadari ternyata "memberatkan" objek dakwah kita, yaitu  memberi kesan  bahwa yang sunnah itu wajib, dan yang mubah itu makruh atau haram.

 Dari  Jabir bin Abdillah Ra, Rasulullah Saw. bersabda :
 "Sesungguhnya Allah tidak mengutusku menjadi orang yang mempersulit (masalah) dan orang yang mencari-cari kesulitan, tetapi sebagai pendidik yang memudahkan." (HR. Muslim No. 29)

AYAT AL QUR'AN YG BERKAITAN DNG HADITS :

 1. Allah SWT berfirman :
   ............ "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.......... "(QS. Al-Baqarah/2,  Ayat : 185)

 2. Allah SWT berfirman :
 "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu..."(QS. Ali 'Imran/3, Ayat : 159)

3. Allah SWT berfirman :
 "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.... "
(QS. An-Nahl/16, Ayat : 125)