┏ ﷽🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 16 Januari 2020 / 21
Jumadil 'Ula 1441 H.
*"Jika Sudah Rizqi
Tidak Akan Lari"*
عَنْ جَابِرْ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- قَالَ :
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ
هَرَبَ مِنْ رِزْقِهِ كَمَا يَهَرَبُ مِنَ الْمَوْتِ؛ لَأَدْرَكَهُ رِزْقُهُ كَمَا
يُدْرِكُهُ الْمَوْتُ. (رواه ابن حبان)
Artinya :
_Dari Jabir radhiyallahu anhu
berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :
“Seandainya anak Adam lari dari rizkinya sebagaimana dia lari dari mautnya,
maka niscaya rizkinya akan mengejarnya sebagaimana maut mengejarnya.”_ [HR.
Ibnu Hibban]
*Pelajaran yang terdapat pada hadits
di atas :*
1. Maksudnya,
andai kata anak Adam itu telah lari dari rizkinya sebagaimana dia lari dari
kematian, niscaya rizki itu mengejarnya sebagaimana kematian juga mengejarnya.
2. Maka tidak
mungkin anak cucu Adam itu tidak mendapatkan rizki, karena Allah telah
menetapkan rizki kepada mereka, bahkan mereka itu dikejar rizki, bukan mereka
yang malah mengejar rizki.
3. Manusia
tidak akan mampu menghindari rizki sebagaimana mereka yang tidak akan mampu
terhindar dari kematian. Karena sunatullahnya siapa yang hidup pasti mati, dan
siapa yang hidup pasti masih dikaruniai rizki oleh Allah.
4. Manusia di
dalam hidup ini sudah Allah tetapkan, jatah, nasib kehidupan dunia dan
rizkinya.
5. Dengan
demikian, seharusnya manusia itu yakin 100% bahwa hidup ini telah diatur oleh
Allah, bahkan rizki itu sendiri yang akan menghampiri manusia. Maka tidak perlu
membabi buta untuk mendapatkan rizki, tidak perlu terlalu “ngoyo” untuk
mendapatkan rizki. Kaki jadi kepala, kepala menjadi kaki, siang kerja, malam
kerja, berangkat pagi pulang tengah malam. Hingga lupa waktu, lupa Allah, lupa
keluarga dan anak istri.
6. Namun,
karena rendahnya iman, manusia terkadang lupa bahwa yang menciptakan mereka
adalah Allah, yang menjadikan mereka hidup adalah Allah, serta yang memberi
mereka rizki adalah Allah. Sehingga banyak dari mereka yang bersusah payah
mengejar rizki tapi malah lupa kepada Yang Maha Memberi Rizki yakni Allah SWT.
Padahal jelas, seperti yang tertera pada hadits di atas, bahwasanya manusia itu
disetting oleh Allah dikejar rizki bukan mengejar rizki.
7. Jika
demikian, maka yang harusnya kita lakukan adalah ihtiyar, berdo'a dan
bertawakkal kepada Allah, karena wajib hasil itu Allah Subhanahu wa Ta'ala yang
menetapkan. Menerima semua yang diberikan oleh Allah dan selalu syukur atas apa
saja yang telah diberikan-Nya. Tidak perlu ngersulo dan terus merasa kurang,
karena yang demikian itu akan membuat seseorang tidak pernah puas terhadap
pemberian Allah kepadanya.
8. Bahkan
hanya karena kemiskinan, kemudian menghalalkan segala cara hingga mencari harta
haram. Apalagi mengikuti prinsip orang _"yang haram saja susah, apalah
yanghalal"._ Korupsi dihalalkan, suap-menyuap menjadi bagian hidup.
Bisnis-bisnis haram dia lakukan, jual diri, bahkan membuat proposal untuk mendapatkan
bantuan dana yang itu dialamatkan kepada yayasan, anak yatim, pembangunan
masjid dan lain sebagainya. Na’udzubillah...
9. Orang yang
seperti itu adalah orang yang putus asa, serta lupa kepada Allah. Apa yang
dilakukan tidak lagi diniati lillahi ta’ala serta merujuk kepada al-Qur'an dan
al-Hadits. Jika sesuatu itu jelas-jelas haram maka tinggalkanlah, karena
sesungguhnya yang halal itu masih berlimpah dan masih mudah untuk kita
dapatkan.
10. Yakinlah
bahwa selagi kita masih hidup, berarti Allah masih memberi rizki kepada kita.
'Tidak ada satupun orang diantara anak Adam meninggal dunia, sebelum
disempurnakan semua rezekinya. Telah dilengkapi semua rezekinya. Waallu
a’lam...
*Tema hadits yang berkaitan
dengan ayat Al-Qur'an :*
1. Allah Subhanahu wa Ta'ala
menceritakan bahwa Dialah yang menjamin rezeki makhlukNya, termasuk semua
hewan yang melata di bumi, baik yang kecil, yang besarnya, yang ada di daratan,
maupun yang ada di lautan. Dia pun mengetahui tempat berdiam binatang itu dan
tempat penyimpanannya;
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى
اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ
مُبِينٍ ۞
_"Dan tidak ada suatu
binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya
tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."_ [QS. Hud:6]
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan
ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang
memberi taufik dan hidayah...*
•┈••○❁🌻💠🌻❁○••┈•
No comments:
Post a Comment