YAYASAN AL-ISTIQOMAH KAJEN

Friday, January 24, 2020

JANGAN MENYULITKAN




JANGAN MENYULITKAN

وقال النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم وهو يبعث الناس: (يَسُرُّوا وَلاَ تُعَسِّرُوْا، وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا، فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِيْنَ وَلَمْ تُبْعَثُوْا مَعَسِّرِيْنَ) (رواه مسلم)
“Hendaklah kalian bersikap memudahkan dan jangan menyulitkan. Hendaklah kalian menyampaikan kabar gembira dan jangan membuat mereka lari, karena sesungguhnya kalian diutus  untuk memudahkan dan bukan untuk menyulitkan.”  (HR. Muslim)

ISI KANDUNGAN HADITS :

1. Hadits tersebut diatas  maknanya sangat luas dan mendalam. Disebutkannya “jangan menyulitkan” sebagai antonim setelah “bersikap  memudahkan”,  memberikan  penegasan, bahwa perintah tersebut tidak hanya temporer saja, namun dalam segala kondisi. Karena bisa jadi seseorang memberi kemudahan pada orang lain di satu waktu namun di waktu yang lain dia mempersulit. Begitu pula perintah memberi kabar gembira dan larangan membuat lari.

 Sebuah Hadits  menunjukkan kemudahan dari Rasulullah Saw bagi umat adalah :
Dari Anas bin Malik Ra.  sesungguhnya Rasulullah Saw.  bersabda :
  "Barangsiapa lupa shalat, hendaknya menjalankannya saat mengingatnya, tidak ada tebusan kecuali itu." (HR.  Bukhari, no. 597 dan Muslim, no. 314)

2.  Rasulullah Saw, ketika mengutus sahabat Mu’adz bin Jabal  dan Abu Musa Al Asy’ari -Radhiyallahu ‘anhumaa-untuk berdakwah ke Yaman, beliau menyampaikan "pesan emas" kepada kedua sahabat tersebut :
  “Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, Berilah kabar gembira dan jangan membuat mereka lari..”  (HR Bukhari dan Muslim)

3. Kita sering tidak sadar telah membuat orang lain lari dengan mendakwahkan hal-hal yang memberatkan mereka,yaitu dengan menekankan hal-hal yang sunnah menjadi seolah wajib, dan menekankan hal mubah seolah-oleh makruh bahkan haram.

Salah satu contoh sederhana  adalah  tentang pakaian. Apakah sehari-hari kita harus pakai gamis, berpeci, dan celana setengah betis? Jawabannya, tentu tidak. Sebagian dari itu sunnah saja dan sebagian yang lain mubah. Kondangan pake batik atau baju koko, tidak masalah, malah bagus.
 Pakaian boleh apa saja asal menutup aurat dengan sempurna.
Jilbab tidak harus hitam, boleh warna lain asal tidak mengundang perhatian.

4. Ulasan ini bukan berarti untuk melemahkan semangat kita dalam  menjalankan ajaran yang sunnah, namun untuk memberi wawasan bahwa seringkali kita mendakwahkan sesuatu yang tanpa kita sadari ternyata "memberatkan" objek dakwah kita, yaitu  memberi kesan  bahwa yang sunnah itu wajib, dan yang mubah itu makruh atau haram.

 Dari  Jabir bin Abdillah Ra, Rasulullah Saw. bersabda :
 "Sesungguhnya Allah tidak mengutusku menjadi orang yang mempersulit (masalah) dan orang yang mencari-cari kesulitan, tetapi sebagai pendidik yang memudahkan." (HR. Muslim No. 29)

AYAT AL QUR'AN YG BERKAITAN DNG HADITS :

 1. Allah SWT berfirman :
   ............ "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.......... "(QS. Al-Baqarah/2,  Ayat : 185)

 2. Allah SWT berfirman :
 "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu..."(QS. Ali 'Imran/3, Ayat : 159)

3. Allah SWT berfirman :
 "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.... "
(QS. An-Nahl/16, Ayat : 125)

No comments:

Post a Comment