┏ ﷽🔴💝🔴🍃 ━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 23 Januari 2020 / 27
Jumadil 'Ula 1441 H.
*"Kemenangan
Pertolongan Dengan Sebab Orang-orang Lemah"*
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: رَأَى
سَعْدٌ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ-، أَنَّ لَهُ فَضْلاً عَلَى مَنْ دُوْنَهُ، فَقَالَ
النَّبِيُّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ
إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ؟. (رواه البخاري)
Artinya :
_Dari Mush’ab bin Sa’ad, beliau
berkata bahwa Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu memandang dirinya memiliki keutamaan di
atas yang lainnya (dari para sahabat). Maka Nabi ﷺ
bersabda: “Bukankah kalian ditolong (dimenangkan) dan diberi rezeki melainkan
dengan sebab orang-orang yang lemah di antara kalian?”._ [HR. Al-Imam al
Bukhari, di dalam Shahih-nya, Kitab al Jihad was-Siyar, Bab Man Ista’ana
bidh-Dhu’afa-i wash Shalihina fil-Harbi, no. 2896]
*Pelajaran yang terdapat pada
hadits di atas :*
1. Orang-orang yang lemah
merupakan sumber kebaikan umat Islam. Karena sesungguhnya, walaupun tubuh
mereka lemah, namun keimanan mereka kuat. Demikian pula keyakinan dan
kepercayaan mereka (kuat) kepada Rabb. Mereka pun tidak peduli terhadap
kepentingan pribadi dan tujuan-tujuan keduniaan. Dengan sebab inilah, maka
apabila mereka berdo'a dengan ikhlas, Allah pun mengabulkan do'a mereka. Allah
juga memberi rezeki kepada umat ini dengan sebab (do'a) mereka.
2. Hadits ini mengandung
anjuran untuk tawadhu’ (merendah hati) dan tidak sombong kepada orang lain.
3. Hadits ini mengandung
(penjelasan) hikmah Nabi ﷺ dalam merubah
kemungkaran, melunakkan hati orang lain, dan mengarahkannya kepada apa-apa yang
Allah cintai dan Allah ridhai.
4. Punya kedudukan, jabatan,
popularitas, harta banyak itu semuanya palsu kalau kita tidak mencintai,
mengasihi, menolong orang-orang yang lemah.
5. Karena sesungguhnya kalian
diberi rezeki dan ditolong (dimenangkan) dengan sebab orang-orang yang lemah
(di antara) kalian.
*Tema hadits yang berkaitan
dengan ayat Al-Qur'an :*
1. Betapa banyak orang-orang
yang kafir dan fajir diberi rezeki (oleh Allah), bahkan mereka pun ada yang
diberi kemenangan (oleh Allah). Namun (itu semua) karena istidraj (pemberian
kenikmatan sementara, agar mereka semakin sesat dan jauh dari petunjuk Allah).
Bahkan terjadi pula pada kaum Muslimin kekalahan, namun hal ini agar mereka
kembali dan bertaubat untuk beribadah dengan ikhlas (kepada Allah). Sehingga,
justru mereka pun mendapatkan ampunan Allah dan keleluasaan (kemenangan)
setelahnya. Maka ketahuilah, tidak setiap pemberian nikmat (dari Allah)
merupakan penghormatan dan kemuliaan, sebagaimana tidak setiap musibah
merupakan siksaan;
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ
رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ ۞ وَأَمَّا إِذَا
مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ ۞
_(Dalam pada itu manusia tidak
menghiraukan balasan akhirat), oleh yang demikian, maka kebanyakan manusia
apabila diuji oleh Tuhannya dengan dimuliakan dan dimewahkan hidupnya, (ia
tidak mau bersyukur tetapi terus bersikap takabur) serta berkata dengan
sombongnya: "Tuhanku telah memuliakan daku!" Dan sebaliknya apabila
ia diuji oleh Tuhannya, dengan disempitkan rezekinya, (ia tidak bersabar bahkan
ia resah gelisah) serta merepek dengan katanya: "Tuhanku telah menghinakan
daku!"_ [QS. Al-Fajr : 15-16]
*وَاللَّهُ أَعلَمُ بِالصَّوَابِ...*
*Semoga kita selalu mendapatkan
ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang
memberi taufik dan hidayah...*
•┈••○❁🌻💠🌻❁○••┈•
No comments:
Post a Comment