Oleh: Syeh Muhammad Alkaf:
لا حول ولا قوة الا بالله....
Sesuai dgn ayat :
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَىٰ طَعَامِهِ
hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
surat-abasa-ayat-24.
Makanan di situ maksudnya ilmu.
Jadi ilmu itu tdk asal diambil dari sembarangan orang, Sesuai hadis ini juga:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ، أَنَّهُ قَالَ : ” يَا ابْنَ عُمَرَ دِينُكَ دِينُكَ، إِنَّمَا هُوَ لَحْمُكَ وَدَمُكَ، فَانْظُرْ عَمَّنْ تَأْخُذُ، خُذْ عَنِ الَّذِينَ اسْتَقَامُوا، وَلا تَأْخُذْ عَنِ الَّذِينَ مَالُوا“
» Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai Ibnu ‘Umar, (jagalah) agamamu!, (jagalah) agamamu! Sesungguhnya agamamu adalah daging dan darahmu, maka perhatikanlah dari siapa kau mengambilnya. Ambillah (ilmu agamamu) dari orang-orang yang istiqomah (komitmen diatas sunnah, mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pent), dan janganlah kau mengambilnya dari orang-orang yang menyimpang (terhadap sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, pent).” (Hadits ini dikeluarkan oleh Al-Khothib Al-Baghdadi di dalam Al-Kifayaatu fii 'Ilmi Ar-Riwaayah no. 306,
Hadits ini maknanya sesuai dengan atsar (perkataan ulama sunnah) yang diriwayatkan dari Muhammad bin Sirin (seorang ulama tabi’in) dan imam Malik bin Anas rahimahumallah serta sejumlah ulama as-salafus sholih lainnya, mereka berkata:
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ ، فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya agama (Islam) ini adalah ilmu, maka perhatikanlah darimana kalian mengambil (ilmu) agama kalian.” (Lihat Fadhlul ‘Ilmi Wa Adaabu Tholabihi Wa Thuruqu Tahshiilihi Wa Jam’ihi, karya Abu Abdillah Muhammad bin Sa’id bin Ruslan, hal.128)
No comments:
Post a Comment